THANK YOU FOR VISITING MY BLOG

MONGGO DIKERSOAKE..YEN WONTEN LEPAT LAN SALAH IKU AMPUN BIASA AMERGO KULO NIKI NGGIH MANUSIA INGKANG LEMAH..

Jumat, 22 April 2011

ABABIL DAN ISRAEL


Cerita surat Al fiil selalu kita sangka hanya sebuah sejarah. Padahal langkah gajah - gajah itu masih berderap - derap menggegerkan. Binatang itu telah berubah wujud menjadi sebuah mesin kecongkakan yang mengguncangkan pusat ketauhidan manusia, Ka'batullah. Rumah Allah ini dari jaman dulu memang banyak disangka akan roboh, hancur, bangkrut dan ternafikan oleh serombongan pasukan besar entah itu berupa arus filsafat, pemikiran, opini kepenyairan, media informasi, iptek atau varian ilmu baru yang akan terjadi di waktu akan datang.

Sejengkal langkah gajah sudah mampu membuat dag dig dug pemukiman yang akan dilewatinya. Hentakan pijakan kakinya sangat terasa walaupun kita berdiri ribuan kilometer jauhnya. Kaki yang menghunjam bumi hanyalah sebuah tamsil bahwa kekuatan utama adalah perolehan alam materi, khususnya bumi. Setiap gebrakan langkahnya membuat segala alam materi yang bertumpu pada struktur ilmu ekonomi akan berguncang hebat dan sangat menakut-nakuti umat manusia.

Perutnya yang besar menjadi central data bank setiap aktivitas manusia yang mencintai dunia. Telah terfragmentasi dengan sempurna mana aktivitas manusia yang menjadi nutrisi ekonomi si gajah, mana yang hanya menjadi limbah. Tapi limbah bukan sembarang limbah. Benda buangan ini malah menjadi bidang bisnis baru. Cukup taruh di wilayah yang senang berebut kekuasaan, pasti para perebut tahta akan saling tuduh : "Ini kotoranmu ya!..."

Ketika suasana panas saling tuduh, datanglah gajah menawarkan gading runcing sebagai alat pertahanan diri. Gading adalah perlambang persenjataan modern dengan segala keelitan tehnologi militer beserta strategi ilmiahnya. Strategi yang mampu menghasut para pemuka dan pemikir agar terus melanjutkan tradisi berbantahan panas-panasan. Maka langgeng lah bisnis alat militer yang mengatasnamakan perdamaian dan pertahanan diri. Dan kenyataannya, dimanapun terjadi perang, merk dan type jenis alat perang ya itu - itu saja.

Telinganya yang lebar, mata yang besar, sekarang telah menjelma menjadi tehnologi satelit dunia. Jika program google earth saja sudah bisa mengintip orang mandi dari satelit, jelas, satelitnya pasukan gajah ini lebih canggih dari itu.

Kalaupun sekedar menangkap orang yang dianggap teroris kelas wahid sih sebenarnya sangat mudah. Sebab satelit pasukan gajah telah menggabungkan indera penglihatan, penciuman dan perabaan melalui sensor belalai mekanik yang mampu mengenali seseorang melalui pantulan common frekwensi, sonogram analyzer, bioritmik, chemistry aroma tubuh, pancaran spektrum retina mata, struktur DNA dan scanning 3 dimensi atas kecenderungan pola gerak mulai global tubuh sampai bagian terdetail seperti kebiasaan gerak mulut atau kerling mata.

Tapi kok ya yang dituduh itu nggak pernah ketangkap ya ?

Inilah perang tingkat jenderal, tingkat ahli siasat. Tak hanya sekedar unjuk gigi kekuatan fisik dan hantam kromo main tangkap dan pukul walaupun sangat bisa. Tetapi sudah berpadu dengan kecerdasan strategi, pembentukan opini, memetic engineer, brain storming, dan kerapian mind mapping sampai pada tahap konsep self destroyer bagaimana agar sang musuh menghancurkan dirinya sendiri sebelum sang gajah melakukan apapun.

Uff.... sebuah proses kesabaran luar biasa dalam bertindak demi memenuhi ambisi keserakahan penguasaan dunia ( hhmm...aneh atau hebat ? )

BERSAMBUNG


****Dody Iskandardinata******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar